Pembahasan Fluida Statis dan Fluida Dinamis
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat
dimampatkan) jika diberi tekanan. Zat yang termasuk kedalam fluida adalah zat
cair dan gas, dimana perbedaan keduanya terletak pada kompresibilitasnya atau
ketermampatannya. Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas fluida
statis atau hidrostatika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat
alir yang diam (tidak bergerak); dan fluida dinamis atau hidrodinamika, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak.
Fluida merupakan salah satu aspek
yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari kita menghirupnya,
meminumnya dan bahkan terapung atau teggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat
udara terbang melaluinya, kapal laut mengapung di atasnya; demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang kita minum dan udara
yang kita hirup juga bersirkulasi di dalam tubuh kita setiap saat, hingga
kadang tidak kita sadari. Jika ingin menikmati bagaimana indahnya konsep
mekanika fulida bekerja, pergilah ke pantai.
Tekanan Pada Zat Padat
Tekanan adalah gaya yang diberlakukan terhadap satuan luas tertentu.
Tekanan berbanding lurus dengan gaya yang diberikannya dan berbanding terbalik
dengan luas daerahnya. Semakin besar gaya maka semakin besar tekanan, kebalikan
dengan luas, semain luas daerah yang ditekan maka semakin kecil tekanannya. Sesuai dengan persamaan
berikut:
Rumus Tekanan pada Zat Padat
Ket:
P = Tekanan
(N/m2) atau Pascal (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas
Permukaan (m2)
Apakah buktinya bahwa dengan luas
permukaan yang besar tekanan kecil? Coba tebak apa yang terjadi saat seorang
perempuan menginjak tanah lumpur dengan memakai sepatu hak tinggi dengan sepatu
tidak memiliki hak? jawabannya pastilah dengan memakai sepatu berhak tinggi
akan membuat tanah lumpur tertekan lebih dalam dibandingkan dengan yang tidak
berhak.
Atau contoh lain, manakah yang lebih sakit saat ditusuk jarum suntik ketika diobati dokter dengan ditusuk tangan telunjuk? jelas suntikan lebih sakit karena luas permukaannya sangat kecil.
Atau contoh lain, manakah yang lebih sakit saat ditusuk jarum suntik ketika diobati dokter dengan ditusuk tangan telunjuk? jelas suntikan lebih sakit karena luas permukaannya sangat kecil.
|
Tekanan Pada Ban, gambar: ck-12.org
|
Semua fluida memberikan
tekanan seperti udara di dalam ban. Partikel-partikel dari fluida terus
bergerak ke segala arah secara acak, pergerakan tersebut menabrak partikel satu
sama lain. Tabrakan ini menyebabnkan tekanan, dan tekanan yang diberikan merata
ke segala arah.
Ketika partikel dikumpulkan di dalam satu bagian dari ruang tertutup,
seperti partikel udara yang memasuki ban, partikel-partikel tersebut dengan
cepat menyebar untuk mengisi semua ruang yang tersedia. Itu karena partikel
udara selalu bergerak dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Hal
ini menjelaskan mengapa udara yang masuk ban melalui lubang kecil dengan cepat
mengisi ban keseluruhan.
Contoh soal Tekanan Pada
Zat Padat:
1. jika
seorang penari break-dancer seperti gambar diatas memiliki berat badan
500N menekan lantai dengan luas permukaan yang tersebar merata sebesar 0.75 m2
berapakah tekanan yang diberikan?
Jawaban:
= 670 Pa, or 0.67 kPa
Jenis-Jenis Fluida
Fluida digolongkan menjadi dua jenis yaitu: Fluida Statis dan Fluida Dinamis. Apa perbedaannya? Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam sedangkan fluida dinamis adalah fluida dalama keadaan bergerak.
Jawaban:
= 670 Pa, or 0.67 kPa
Jenis-Jenis Fluida
Fluida digolongkan menjadi dua jenis yaitu: Fluida Statis dan Fluida Dinamis. Apa perbedaannya? Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam sedangkan fluida dinamis adalah fluida dalama keadaan bergerak.
1) Fluida Statis:
Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari dalam fluida statis:
Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari dalam fluida statis:
- Tekanan Hidrostatis
- Tekanan Mutlak
- Asas Bejana Berhubungan
- Hukum Pascal
- Hukum Archimides
- Tegangan Permukaan
- Kapilaritas
2) Fluida Dinamis:
Berikut adalah materi yang dipelajari dalam fluida
dinamis:
- Debit Air
- Persamaan Kontinuitas
- Azas Bernoulli yang terdiri dari: Toricelli, Venturimeter, Manometer, dan Tabung Pitot serta Gaya Angkat Pesawat.
- Viskositas
Fluida
statis
· Tekanan Hidrostatik
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan
pada zat cair yang diam sesuai dengan namanya (hidro: air dan statik:
diam). Atau lebih lengkapnya Tekanan Hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan
yang diberikan oleh cairan pada kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi. Hal
ini berarti setiap benda yang berada pada zat cair yang diam, tekanannya
tergantung dari besarnya gravitasi. Adakah hal lain yang mempengaruhi besarnya
tekanan hidrostatik? Ya ada yaitu: kedalaman/ketinggian dan massa jenis zat
cair.
Coba perhatikan gambar dan penjelasannya dibawah ini:
Dari Penjelasan penurunan rumus tekanan hidrostatik di atas
diperoleh kesimpulan beberapa hal:
1.
Volume tidak mempengaruhi besarnya tekanan
hidrostatik
2.
Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh
kedalaman, gravitasi dan massa jenis zat cair (fluida)
Sehingga rumus tekanan hidrostatik fluida statis adalah:
Tambahan:
Massa jenis air = 1000 kg/m3 atau 1 gr/cm*3
Massa jenis raksa = 13600 kg/m3 atau 13,6 gr/cm*3
Massa jenis air = 1000 kg/m3 atau 1 gr/cm*3
Massa jenis raksa = 13600 kg/m3 atau 13,6 gr/cm*3
Maka, karena
volume tidak berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik, apapun bentuk
wadahnya jika kedalamannya sama akan menghasilkan tekanan hidrostatik yang sama
pula. Seperti diperlihatkan gambar berikut:
|
gambar: http://faculty.wwu.edu
|
Contoh Soal :
1.
Seekor ikan berada pada kedalaman 15
meter di bawah permukaan air.
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m,
tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
· Tekanan Mutlak
Tekanan
mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan tekanan hidrostatik dengan
tekanan atmosfer (udara). Seperti ditunjukkan rumus berikut:
Bukan hanya zat cair saja, namun udarapun memiliki tekanan yang disebut
tekanan atmosfer (udara), sehingga jika dihitung secara total antara tekanan
udara yang menekan zat cair dalam wadah tentu akan semakin besar.
Perhatikan gambar berikut: Pair maksud (air = udara).
|
gambar: http://faculty.wwu.edu
|
Perlu
diketahui bahwa dalam keadaan normal 1 atm (satu atmosfer) = 105
Pascal
Contoh Soal:
Contoh Soal:
1.
Pada kedalaman 10.000 m, besar tekanan
hidrostatik adalah? (massa jenis air laut = 1,025 x 103 Kg/m3)...
Jawab :
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatik di atas maka jawabannya adalah:
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatik di atas maka jawabannya adalah:
P =0 + 1.025 x 103 (10) (10.000) = 1,025 x 108
atau setara dengan 103 atm
2.
Tekanan terukur sebuah kondensor 850 Kpa,
hitunglah tekanan absolutnya
Jawab :
P absolute =
P terukur + P atmosfir
850 Kpa + 100 Kpa
950 Kpa absolute
· Azas Bejana Berhubungan
Asas bejana berhubungan merupakan suatu peristiwa
dimana jika terdapat bejana bejana berhubungan diisi oleh zat cair yang sama
dan dalam keadaan setimbang maka tinggi permukaan zat cair pun sama dan bejana
terletak pada sebuah bidang datar. Seperti halnya sebuah teko yang diisi air,
meskipun mulut teko yang berbeda bentuk namun permukaan air tetap terlihat
mendatar tidak mengikuti bentuk teko itu sendiri. Kalau begitu, apa yang akan
terjadi jika dalam pipa kapiler atau bejana berhubungan tersebut diisi zat cair
yang berbeda? Yang akang terjadi pada zat cair tersebut akan memiliki tinggi
permukaan yang berbeda pula, dimana ketinggiannya tergantung dari massa jenis
zat cair tersebut. Zat cair dengan massa jenis lebih besar akan berada pada
posisi paling bawah dibandingkan dengan zat cair yang memiliki massa jenis
lebih kecil.
Misalkan kita campurkan minyak dan air. Dua zat tersebut tidak akan saling bercampur. karena air memiliki massa jenis 1000 kg/m3 dan lebih besar dari minyak sebesar 800 kg/m3 maka posisi minyak berada di atas air.
Misalkan kita campurkan minyak dan air. Dua zat tersebut tidak akan saling bercampur. karena air memiliki massa jenis 1000 kg/m3 dan lebih besar dari minyak sebesar 800 kg/m3 maka posisi minyak berada di atas air.
Perhatikan gambar berikut: Pipa U diisi oleh zat cair yang berbeda
memiliki ketinggian yang beda.
Persamaan untuk kasus ini, berlaku tekanan hidrostaik. Dimana
tekanan pada bejana, tekanan zat cair akan sama pada ketinggian yang sama.
v
Asas Bejana Berhubungan Tidak Berlaku
Disebabkan:
a.
Pada bejana diisi oleh zat cair dengan massa
jenis berbeda
b.
Bejana dalam keadaan tertutup, baik salah satu
bejana maupun keduanya.
c.
Adanya unsur pipa kapiler pada bejana, yaitu
pipa kecil yang memungkinkan air menaiki sisi bejana.
v
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari:
a.
air di dalam teko,
b.
alat pengukur kedataran suatu permukaan (water
pass)
c.
penyaluran air melalui selang pada tempat dengan
ketinggian yang sama.
Contoh Soal:
1.
Sebuah bejana berbentuk pipa U berisi air dan zat cair lainnya dengan ketinggian yang berbeda, seperti terlihat pada gambar. Jika massa jenis air 1 gr/cm*3, berapakah massa jenis zat cair yang lain tersebut?
Jawab:
1. 8 = x .10
x = 8/10 = 0,8 gr/cm3
1.
Sebuah bejana berbentuk pipa U berisi air dan zat cair lainnya dengan ketinggian yang berbeda, seperti terlihat pada gambar. Jika massa jenis air 1 gr/cm*3, berapakah massa jenis zat cair yang lain tersebut?
Jawab:
1. 8 = x .10
x = 8/10 = 0,8 gr/cm3
2. Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan
minyak seperti terlihat pada gambar!
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)!
Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)!
Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
· Hukum Pascal
Beberapa
penelitian ilmiah paling awal pada tekanan dalam cairan dilakukan oleh
matematikawan dan fisikawan Perancis bernama Blaise Pascal (1623-1662). Satuan
SI dari tekanan, Pascal (Pa), adalah nama untuk dia karena penelitian
pentingnya. Salah satu kontribusi besar Pascal dikenal sebagai Hukum Pascal.
Hukum ini menyatakan bahwa
Perubahan
tekanan pada setiap titik dalam fluida tertutup disebarkan sama pada seluruh
cairan ke segala arah.
gambar:
ck-12.org
|
Pasta gigi adalah cairan yang tertutup dalam tabung dengan lubang kecil di
salah satu ujung. Lihatlah tabung pasta gigi seperti gambar di samping ini.
Ketika setiap bagian dari tabung diperas menyemprotkan pasta gigi, keluar dari
ujung terbuka. Tekanan diberikan pada tabung dan ditransmisikan secara merata
ke seluruh pasta gigi. Ketika tekanan mencapai ujung terbuka, kemudian memaksa
pasta gigi keluar melalui lubang tersebut.Contoh lain betapa bergunanya
hukum pascal adalah prinsip kerja rem hidrolik dalam kendaraan bermotor seperti
mobil. Rem hidrolik dalam mobil
menggunakan cairan untuk mengirimkan tekanan, gaya yang diberikan pada
pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak rem. Selanjutnya,
minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang dihubungkan pada sebuah
piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan piringan
logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.
|
gambar: ck-12.org
|
Dongkrak Hidrolik: Dongkrak digunakan untuk mengangkat mobil
yang akan dicuci menggunakan hukum pascal. Seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini. Saat kita mendorong salah satu piston dengan gaya f maka fluida
didalamnya tertekan kemudian menyebarkan tekanan dengan merata ke segala arah,
sehingga mampu menekan piston lain yang ditumpangi mobil yang kemudian
terangkat.
|
gambar: faculty.wwu.edu
|
Begitupun
dengan suntikan, kita memberikan tekanan pada salah satu ujung suntikan
kemudian cairan keluar melalui ujung tajam jarum suntikan tersebut. Semua contoh penerapan diatas memenuhi
persamaan hukum pascal sebagai berikut:
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
F1/A1 = F2/A2
Keterangan:
P = Tekanan (Pascal)
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m*2)
* Suntikan memiliki luar
penampang/permukaan lingkaran
Contoh Soal:
1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas
pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 dan 2 × 10–4 m2
digunakan untuk mengangkat mobil seberat 104 N. Berapakah besar gaya
yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Jawab:
F1/A1 = F2/A2
104/0,1 = F1/2 × 10–4
100.000 = F1/2 × 10–4
F1 = 20 N
2.
Seorang anak hendak menaikkan batu
bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa terangkat!
Pembahasan
Hukum Pascal
Data :
F1 = F
F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N
A1 : A2 = 1 : 250
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa terangkat!
Pembahasan
Hukum Pascal
Data :
F1 = F
F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N
A1 : A2 = 1 : 250
3. Perbandingan diameter pipa kecil dan
pipa besar dari sebuah alat berdasarkan hukum Pascal adalah 1 : 25. Jika alat
hendak dipergunakan untuk mengangkat beban seberat 12000 Newton, tentukan besar
gaya yang harus diberikan pada pipa kecil!
Pembahasan
D1 = 1
D2 = 25
F2 = 12000 N
Pembahasan
D1 = 1
D2 = 25
F2 = 12000 N
· Hukum Archimedes
Hukum Archimede adalah sebuah hukum tentang
prinsip pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang
ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang
dikenal dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan
gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air. Berikut ini
adalah bunyi hukum Archimedes yang sangat terkenal itu.
Bunyi
Hukum Archimedes
“Suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh
benda tersebut”
|
Persamaan
Hukum Archimedes :
Fa = Wu–Wa
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N),\
Wu = gaya berat benda di udara (N),\
Wa= gaya berat benda di dalam air (N)\
Secara matematis ditulis :Fa = Wu–Wa
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N),\
Wu = gaya berat benda di udara (N),\
Wa= gaya berat benda di dalam air (N)\
FA = ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
KEADAAN BENDA
Tiga keadaan benda di dalam zat cair :
1. Benda terapung
Benda dikatakan terapung jika berat jenis benda lebih kecil daripada berat jenis zat cair dan Berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
2. Benda melayang
Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat cair dan berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair
3. Benda Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat jenis zat cair dan berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair.
perbedaan benda terapung tenggelam dan melayang dpat dibuatkan tabel berikut ini
Terapung,
Melayang, dan Tenggelam.
Pada
saat benda dicelupkan ke dalam zat cair, ada gaya keatas yang dialami benda,
maka jika benda (seperti balok) dimasukkan kedalam zat cair dapat terapung,
melayang dan tenggelam. Syarat benda yang terapung, melayang dan tenggelam :
a). Terapung
Pada peristiwa mengapung, hanya sebagian volum benda yang
tercelup di dalam fluida sehingga volum fluida yang berpindah lebih kecil dari
volum total benda yang mengapung. Karena Vt (volum benda yang tercelup) lebih
kecil daripada Vb (volum benda total), maka syarat benda mengapung adalah: gaya
apung Fa sama dengan berat benda w atau Fa = w
serta massa jenis benda harus lebih kecil daripada massa jenis fluida atau ρb < ρf
serta massa jenis benda harus lebih kecil daripada massa jenis fluida atau ρb < ρf
SECARA UMUM
- pb, rata-rata = pf
- w = Fa
KETERANGAN
- pb = massa jenis benda
- pf = massa jenis fluida
- w = berat benda
- Fa = gaya Apung
B). Melayang
Pada peristiwa melayang, volum
fluida yang dipindahkan (volum benda yang tercelup) sama dengan volum total
benda yang melayang. Karena Vt (volum benda yang tercelup) sama dengan Vb
(volum benda total), maka syarat benda melayang adalah: gaya apung Fa sama
dengan berat benda w atau Fa = w
massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida atau ρb = ρf
massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida atau ρb = ρf
SECARA UMUM
- pb, rata-rata > pf
- w > Fa
KETERANGAN
- pb = massa jenis benda
- pf = massa jenis fluida
- w = berat benda
- Fa = gaya Apung
C). Tenggelam
Pada peristiwa tenggelam, volum benda yang tercelup di dalam
fluida sama dengan volum total benda yang mengapung, namun benda bertumpu pada
dasar bejana sehingga ada gaya normal dasar bejana pada benda sebesar N. Karena
Vt (volum benda yang tercelup) sama dengan Vb (volum benda total), maka syarat
benda tenggelam adalah : gaya apung Fa lebih kecil daripada berat benda w atau
Fa < w
massa jenis benda harus besar daripada jenis fluida atau ρb > ρf
massa jenis benda harus besar daripada jenis fluida atau ρb > ρf
SECARA UMUM
- pb, rata-rata < pf
- w = Fa
KETERANGAN
- pb = massa jenis benda
- pf = massa jenis fluida
- w = berat benda
- Fa = gaya Apung
B. PENURUNAN RUMUS
RUMUS GAYA APUNG
Fa = Mfg
Fa = pfVbfg
Fa = pfVbfg
Secara sistematis, hukum archimedes
dapat ditulis sebagai berikut :
FA = ρa Va g
FA = ρa Va g
FA = gaya angkat ke atas pada benda
(N)
ρ a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
ρ a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
3. Aplikasi Hukum
Archimedes
a). Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai
untuk mengukur massa jenis cairan Proses pengukuran massa jenis zat cair
menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara memasukkan hidrometer ke dalam zat
cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh hidrometer telah dikalibrasi
sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang diukur. Berikut ini
prinsip kerja hidrometer. Hidrometer terapung di dalam cairan, sehingga
berlaku:
Gaya ke atas = berat hidrometer
FA = whidrometer , dengan berat
hidrometer w tetap
Vbf . ρf . g = mg , dengan Vbf = Ahbf
(Ahbf). ρf . g = mg
Oleh karena volume fluida yang
dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai hidrometer dikalikan
dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan :
- m = massa hidrometer (kg),
- A = luas tangkai (m2),
- hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
- ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).
b). Kapal Laut dan Kapal Selam
Badan kapal laut sebagian besar terbuat dari
besi atau baja. Massa jenis besi atau baja lebih besar daripada massa jenis
air. Tetapi mengapa kapal laut dapat terapung?. Agar kapal laut dapat terapung,
begian dalam badan kapal laut dibuat berongga. Rongga ini berisi udara yang
memilik massa jenis lebih kecil daripada air. Dengan adanya rongga ini, massa
jenis rata-rata badan kapal laut dapat dibuat lebih kecil daripada massa jenis
air (ρbadan kapal < ρair). Dengan massa jenis badan kapal yang lebih kecil
daripada massa jenis air itu, akan diperoleh berat kapal (w) lebih kecil
daripada gaya ke atas (Fa) dari air, sehingga kapal laut dapat tetap terapung
di permukaan air.
c). Balon Udara
Ketika balon udara diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara, berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas pada balon. Oleh karena itu, balon terangkat ke atas.
Ketika balon udara diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara, berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas pada balon. Oleh karena itu, balon terangkat ke atas.
d). Galangan Kapal
Untuk memperbaiki kerusakan kapal pada bagian bawah kapal laut, kapal harus diangkat sampai di atas permukaan laut. Untuk keperluan ini, digunakan galangan kapal. Ketika galangan berisi penuh dengan air, kapal laut bisa masuk ke dalamnya. Ketika kapal sudah berada di galangan, airdi dalam galangan bisa dikeluarkan sehingga galangan kapal naik, dan kapal bisa diperbaiki.
Untuk memperbaiki kerusakan kapal pada bagian bawah kapal laut, kapal harus diangkat sampai di atas permukaan laut. Untuk keperluan ini, digunakan galangan kapal. Ketika galangan berisi penuh dengan air, kapal laut bisa masuk ke dalamnya. Ketika kapal sudah berada di galangan, airdi dalam galangan bisa dikeluarkan sehingga galangan kapal naik, dan kapal bisa diperbaiki.
Contoh Soal
1.
Volume sebuah
kubus adalah 1.000 cm³ kubus itu tercelup dalam air tiga perempat bagian .
massa jenis air tersebut sebesar 1g/cm³ . hitunglah besar gaya Archimedes yang
terjadi.
2.
Volume sebongkah
batu adalah 2,5 dm³ dimasukin ke dalam air yang berat jenisnya 10.000 N/m² .
Jika berat batu 100 N,hitunglah besar gaya ke atas dari batu tersebut.
Pembahasan Soal
1.
Dik:V=1000cm³
=1/1000m³ karena 3/4 maka v=3/4*1/1000
rho air(rho itu yang p miring)=1g/cm³ = 1000kg/m³
g bumi=10N/kg
Dit : F archimedes
Jawab: F=rho air kali g bumi kali v
=1000*10*3/4*1/1000
=7,5 N
rho air(rho itu yang p miring)=1g/cm³ = 1000kg/m³
g bumi=10N/kg
Dit : F archimedes
Jawab: F=rho air kali g bumi kali v
=1000*10*3/4*1/1000
=7,5 N
2.
Dik:v=2,5dm³
=25/10000m³
W batu = 100N
massa jenis air=10000N/m³
gravitasi=10N/kg
Dit:F
Jawab:F=massa jenis kali gravitasi kali volume
= 10000 kali 10 kali 25/10000
= 250 N
W batu = 100N
massa jenis air=10000N/m³
gravitasi=10N/kg
Dit:F
Jawab:F=massa jenis kali gravitasi kali volume
= 10000 kali 10 kali 25/10000
= 250 N
3.
Sebuah benda
tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3
seperti ditunjukkan oleh gambar berikut!
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang.
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang.
4.
Seorang anak memasukkan benda M
bermassa 500 gram ke dalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air yang tumpah
ditampung dengan sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambar berikut:
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di dalam air!
Pembahasan
Data :
mb = 500 g = 0,5 kg
mf = 200 g = 0,2 kg
Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya gaya apung sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3).
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di dalam air!
Pembahasan
Data :
mb = 500 g = 0,5 kg
mf = 200 g = 0,2 kg
Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya gaya apung sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3).
·
Tegangan
Permukaan
Tegangan Permukaan merupakan gaya
yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair
sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. egangan permukaan zat cair
diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair tersebut.Dalam keadaan diam,
permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke segala arah, kecuali ke atas. Hal
itulah yang menyebabkan adanya tegangan permukaan. Oleh karena itu tegangan
permukaan memiliki persmaan sebagai berikut:
Y = F/d dimana d = 2L
Sehingga Y = F/2L
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja
gambar:
wikipedia
|
Tegangan permukaanpun bertanggung jawab atas bentuk
tetesan cairan. Meskipun mudah cacat, tetesan air cenderung ditarik ke dalam
bentuk bola dengan kekuatan kohesif dari lapisan permukaan. Dengan tidak
adanya kekuatan lain, termasuk gravitasi, tetes hampir semua cairan akan
berbentuk bulat sempurna. Bentuk bulat meminimalkan "ketegangan
dinding" yang diperlukan dari lapisan permukaan sesuai dengan hukum
Laplace.
1.
Gambar
di atas melukiskan suatu kawat berbentuk U yang ditutup dengan kawat AB yang
dapat bergerak bebas yang kemudian dimasukkan ke dalam larutan sabun. Setelah
kawat diangkat dari larutan sabun ternyata kawat dapat setimbang setelah pada
kawat digantungkan beban seberat 10^-3 N, jika panjang kawat AB = 10 cm dan
berat kawat AB = 5.10^-4 N, berapakah besar tegangan permukaan selaput sabut
tersebut?2. Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan permukaan minyak tanah = 10^-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika massa jenis minyak tanah = 0,8 gr/m^3 dan g = 10 m/s^2, serta sudut kontaknya 20 derajat, maka hitunglah kenaikan permukaan minyak tanah dalam pipa kapiler!
Penyelesaian
·
Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik
turunnya permukaan zat cair melalui pipa kapiler. kapilaritas terjadi karena
gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung
kaca.
Seperti sebuah barometer dengan
pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air raksa, dan sebagian lagi rruang
hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa ketinggian air raksa di pusat tabung
lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa berbentuk kubah.
Pusat massa dari seluruh kolom air raksa akan sedikit lebih rendah jika
permukaan atas raksa yang datar selama crossection seluruh tabung. Namun dengan
berbentuk kubah memberikan luas permukaan sedikit kurang untuk seluruh massa
raksa. Hal ini berguna untuk meminimalkan energi potensial total. Bentuk
permukaan kubah diatas dikenal sebagai meniskus cembung. Jika sudut kontak
antara cairan dengan tabung kapiler lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan
cairan tertekan ke bawah yang disebut meniskus cekung. Perhatikan gambar di
bawah ini:
|
warna
merah sudut kontak kurang dari 90 derajat, warna biru sudut lebih dari 90
derajat, (wikipedia)
|
Adapun
rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya permukaan zat
cair pada pipa kapiler adalah:
Keterangan:
h = kenaikan atau
penurunan zat cair (m),
γ = tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).
Contoh soal kapilaritas
1. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara
vertikal ke dalam air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m
dan g = 10 m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
JawabDiketahui: d tabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
h = 0,025m
2. Berapa tinggi air yang naik dalam pipa yang
jari-jarinya 0,15 mm jika sudut kontaknya nol? γ untuk air adalah 0,073.
Penyesuaian
:
Diketahui
:
r =
0,15 mm = 1,5 x 10-4m, ρ =1.000 kg/m3
Jawab
:
= 9,93 x 10-2m
= 9,93 cm
3.
Tegangan permukaan air raksa adalah 0,465 N/m. Sudut kontak air
raksa dengan pipa kapiler berjari-jari 2,5 mm pada mangkuk sebesar 150°. Berapa
ketinggian air raksa relatif terhadap permukaan air raksa dalam mangkuk?
Penyelesaian :
r = 2,5 mm, γ = 0,465 N/m, θ =
150,
Jawab :
Fluida Dinamis
Ciri-ciri
umum fluida ideal adalah sebagai berikut:
1. Aliran
fluida dapat merupakan aliran tumak (steady) atau tak tunak (non steady). Jika
kecepatan v
di suatu titik adalah konstan terhadap waktu, maka aliran fluida dikatakan tunak.
Contoh
aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan alir
rendah). Pada
aliran tak
tunak, kecepatan v di suatu titik tidak konstan terhadap waktu. Contoh aliran
tak tunak
adalah
gelombang pasang air laut.
2. Aliran
fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan
(incompressible).
Jika fluida
yang mengalir tidak mengalami perubahan volum (atau massa jenis) ketika
ditekan,
maka aliran
fluida dikatakan tak termampatkan. Hampir semua zat cair yang bergerak dianggap
sebagai
aliran tak termampatkan. Bahkan gas yang memiliki sifat sangat termampatkan,
pada
kondisi
tertentu dapat mengalami perubahan massa jenis yang dapat diabaikan. Pada
kondisi ini
aliran gas
dianggap sebagai aliran yang tak termampatkan.
3. Aliran
fluida dpat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non viscous).
Garis alir
adalah lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida yang mengalir.
Ada
dua jenis
aliran fluida yaitu:
1. Aliran
garis arus (laminar) adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus
melengkung)
yang jelas ujung dan pangkalnya. Dimana kecepatan partikel fluida di tiap titik
pada garis
arus searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian arus tidak
pernah
berpotongan.
2. Aliran
turbulen ditandai dengan adanya aliran berputar. Ada partikel yang arah
geraknya
berbeda dan
bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.
·
Debit Air
Konsep awal
mengenai fluida dinamis adalah tentang debit air. Apa yang dimaksud dengan
debit air? Sama halnya saat kita menabung uang disebut debit, yang membedakan
uang diganti dengan air. Jadi Debit air adalah jumlah air yang mengalir setiap
waktu atau boleh diartikan banyaknya volume air yang mengalir setiap waktu.
Berdasarkan
pengertian diatas, rumus empiris dari debit air adalah:
Q
= V/t
Ket:
Q = Debit Air (m^3/s)
V = Volume (m^3)
t = waktu (s)
Jika kita hubungkan dengan kecepatan aliran air dan luas penampang pipa dan mulut kran maka persamaan diatas dapat dirubah menjadi: Karena volume V = A .h, maka
Q = Debit Air (m^3/s)
V = Volume (m^3)
t = waktu (s)
Jika kita hubungkan dengan kecepatan aliran air dan luas penampang pipa dan mulut kran maka persamaan diatas dapat dirubah menjadi: Karena volume V = A .h, maka
Q
= A . h/t
Q
= A.v
Ket:
A = luas penampang (m^2)
v = kecepatan aliran air (m/s)
A = luas penampang (m^2)
v = kecepatan aliran air (m/s)
Contoh Soal:
- Air kran dengan luas penampang 2 cm^2 mengisi bak mandi dengan volume 10 liter dengan kecepatan 10 cm/s. Berapakah, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh bak mandi?
Jawaban:
Perhatikan gambar berikut:
Perhatikan gambar berikut:
kita rubah liter menjadi m^3 yaitu
0,01 m^3 serta merubah cm^2 ke m^2
Q
= V/t
A
. v = V/t
t
= V/ A. v
t
= 0,01/0,0002 . 0,1
t
= 1/2 . 10^-3
t
= 1000/2 = 250 sekon
2. Air mengalir dalam pipa yang jari-jari 5 cm dengan laju 10 cm/det. Berapa laju aliran volumenya?
Penyelesaian :
Diketahui :
r = 0,05 cm, v=
10 cm/det
Jawab :
·
Asas Kontinuitas
Saat air keran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju mulut keran yang lebih kecil. Terdapat perbedaan luas antara mulut kran dengan pipa, sehingga kecepatan alitran air pun berbeda. Akan tetapi debit air yang mengalir tetap sama. Itulah yang disebut asas kontinuitas. Perhatikan gambar berikut:
Saat air keran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju mulut keran yang lebih kecil. Terdapat perbedaan luas antara mulut kran dengan pipa, sehingga kecepatan alitran air pun berbeda. Akan tetapi debit air yang mengalir tetap sama. Itulah yang disebut asas kontinuitas. Perhatikan gambar berikut:
Rumus Asas Kontinuitas
Q1=
Q2
A1
v1 = A2 v2
Aliran
air dalam pipa yang berbeda penampangnya dapat kita gambarkan sebagai berikut
(Gambar 7.23). Di tempat yang penampangnya luas, maka aliran air kurang rapat
dibanding bila melewati penampang yang lebih kecil.
Contoh Soal:
1. Air dikeluarkan dari botol aqua dengan luas
penampang besar 5 cm^2 dan luas penampang kecil 2,5 cm^2. Berapakah kecepatan
aliran air pada penampang kecil jika kcepatan air pada luas penampang besar 2
cm/s?
Perhatikan gambar berikut:
Q1=
Q2
A1
v1 = A2 v2
5
. 2 = 2,5 .v2
v2
= 4 cm/s
2. Sebuah pipa panjang memilki penampang berbeda pada empat bagian (lihat gambar). Luas penampang pipa pada bagian 1, bagian 2, bagian 3 berturut-turut adalah 150 cm2, 100 cm2 dan 50 cm2. Kecepatan aliran air pada bagian 1 adalah 8,0 m/s, sedangkan pada bagian 4 adalah 4,8 m/s. hitunglah;
- Debit air pada tiap-tiap penampang tersebut;
- Luas penampang pipa pada bagian 4;
- Kecepatan aliran pada bagian 2 dan bagian 3.
Penyelesaian
A1 = 150 cm2
V4 = 4,8 m/s
A3 = 50 cm2
A 2 = 100 cm 2
V1 = 8,0 m/s
A1. V1
= A2. V2 = A3. V3 = A4.
V4
Q1 = Q2
= Q3 = Q4 Ditanya :
Q = ? tiap
penampang
A4 = ?
V2 dan V3 = ?
Jawab :
1. Q1 = A1. V1
= 150 . 10-4 m2.
8 m/s
= 1200 . 10-2 m3/s
= 0,12 m3/s
Q1 = Q2 = Q3
= Q4 = 0,12 m3/s
2. Q4 = Q1
A4. V4 = 1200 .
10-2 m3/s
A4 = = 2,5 . 10-2
m2
3. V2= = = 12
m/s
V3 = = = 24m/s
Komentar
Posting Komentar