Kebugaran Jasmani
Latihan
Aerobik untuk Daya Tahan (Endurance) Jantung-Paru
Jalan
cepat, lari, bersepeda (stasioner maupun sepeda biasa), dan berenang merupakan
contoh latihan yang melibatkan hampir semua otot utama, sehingga dapat memacu
kerja jantung. Jika waktu Anda terbatas, maka cobalah untuk melaksanakannya
dengan intensitas cukup tinggi setiap kali anda punya waktu.
Intensitas
latihan dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kecepatan
lari/bersepeda/berenang, meskipun cara ini mengandung risiko yang besar
terhadap kemungkinan cedera otot dan sendi. Untuk mencegah timbulnya cedera,
diperlukan pemanasan (warming-up) yang sangat optimal. Pilihan lainnya adalah
dengan “memilah” latihan menjadi dua bagian, sebagian dilaksanakan pagi hari dan
sebagian lagi dilaksanakan sore/malam hari.
Latihan
Kekuatan Otot
Salah
satu teknik melaksanakan latihan kekuatan otot adalah dengan menggunakan beban
yang sangat ringan dan diulang secepat-cepatnya (repetisi maksimal) selama 30
detik. Setelah beristirahat selama ± 30 detik, latihan dilanjutkan dengan cara
yang sama untuk otot yang lain.
Keseluruhan
latihan kekuatan otot yang optimal melibatkan 8 - 10 jenis latihan untuk otot
besar tubuh. Hal yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah jika anda belum
terlatih, maka periode istirahat antar set latihan harus diperpanjang. Namun,
demikian untuk melatih kekuatan otot anda harus diingat bahwa secara bertahap
periode istirahat tersebut harus dikurangi, dan pada saat yang tepat beban
angkatan ditambah.
Latihan
Kelenturan
Kelenturan
diperoleh dengan melakukan berbagai latihan peregangan, yang dapat dilakukan di
manapun dan dalam posisi apapun. Peregangan dapat dilakukan sambil berdiri
maupun duduk, dan berbagai benda dapat digunakan sebagai alat bantu latihan,
misalnya tembok, kursi, lemari, dan sebagainya.
Namun,
jika anda belum mampu melakukan latihan lengkap, berikut ini berbagai cara
kreatif untuk memacu anda melaksanakan latihan:
- Pertama, Gunakan tangga sebanyak mungkin dan hindari lift maupun elevator. Sebagai variasi, lompati 2 anak tangga sekaligus, atau percepat langkah Anda.
- Kedua, berjalanlah sebanyak anda bisa. Banyak cara dapat Anda lakukan, misalnya dengan memarkir kendaraan agak jauh dari tujuan, dan hindari berbelanja secara drive-through. Jika anda memindahkan barang-barang, jangan lakukan sekaligus sehingga anda perlu berjalan bolak-balik.
BENTUK-BENTUK LATIHAN KEBUGARAN JASMANI
1. Latihan Peningkatan Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan berkaitan dengan tingkat kelentukan. Tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang.
Bentuk-bentuk latihan kelincahan antara lain : lari bolak balik (shuttle – run), lari belak-belok (zig-zag), dan jongkok – berdiri (squat thrust).
a. Latihan Mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run)
1) Tujuannya : melatih mengubah gerak tubuh arah lurus.
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Lari bolak-balik dilakukan dengan secepat mungkin sebanyak 6 – 8 kali (jarak 4 – 5 meter).
b) Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, si pelari harus secepatnya berusaha megubah arah untuk berlari menuju titik larinya.
c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak boleh terlalu jauh, dan jumlah ulangan tidak terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan bagi si pelari.
d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak.
b. Latihan lari belak-belok (zig-zag)
1) Tujuannya : melatih mengubah gerak tubuh arah berkelok-kelok.
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Latihan bolak-balik dengan cepat sebanyak 2-3 kali antara beberapa titik (misalnya 4 -5 titik).
b) Jarak setiap titik sekitar dua meter.
c. Latihan mengubah posisi tubuh / jongkok-berdiri (squat-thrust)
a) Tujuannya : melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak).
b) Pandangan ke arah depan.
c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat.
d) Dengan serentak kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula
e) Latihan ini dilakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama.
d. Latihan Kelincahan bereaksi
1) Tujuannya : melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Berdiri dengan sikap ancang-ancang, kedua lengan di samping badan dengan sikap bengkok, perhatikan aba-aba peluit.
b) Bunyi peluit pertama, lari kedepan dengan secepat-cepatnya.
c) Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya.
d) Bunyi peluit ketiga, lari kesamping kiri secepat-cepatnya.
e) Bunyi peluit keempat, lari ke samping kanan secepat-cepatnya
f) Latihan ini dilakukan terus – menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu.
- A. Pengertian Latihan
Latihan adalah suatu proses yang
sistrematis secara berulang-ulang, secara tetap dengan selalu memberikan
peningkatan beban.
- B. Tujuan Pokok dari Latihan
Tujuan pokok dari latihan adalah
prestasi maksimal di samping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet.
Sesuai dengan tujuannya maka urutan penekanan latihan sebagai berikut :
- Pembentukan kondisi fisik (Phesical build up).Unsur-unsur yang harus di bentuk dan dikembangkan meliputi.
- Kekuatan (stregth)
- Kecepatan (speed)
- Daya tahan (endorance)
- Kelincahan (agelity)
- Kelentukan (flexibility)
- Kecepatan (accurancy)
- Keseimbangan dan koordinasi
- Pembentukan Teknik (Technical Build Up)
- Pembentukan Taktik (Tactical Builp Up)
- Pembentukan Mental (Mental Build Up)
- Pembentukan Kematangan Juara
- C. Beban Latihan (Loading)
Beban latihan atau disebut juga
bahan latihan atau loading adalah suatu bentuk-bentuk latihan
jasmani dan rohani atlet guna mencapai prestasi olah raga. Bentuk-bentuk
latihannya dapat dilakukan dengan berbagai cara : jari-senam-angkat besi-eross
eouentry dsb.
Dua macam pengertian tentang beban
latihan dapayt dibedakan sebagai beikut :
- Beban Luar (outer load)
Merupakan bebna latihan yang
langsung dapat dilihat secara nyata. Beban luar dapat ditandai dengan adanya
sifat-sifat dari beban, itu sendiri, misalnya :
- Insentif latihan
- Volum latihan
- Lamanya latihan
- Rhytmo latihan dsb
- Beban Dalam (inner load)
Merupakan beban latihan yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap fisiologis dari atlit. Jadi sebenarnya
beban dalam adalah bebas luar yang dikenakan terhadap atlit yang memberikan
pengaruh terhadap kenaikan denyut nadi.
- D. Ciri-ciri Latihan
- Intensity : merupakan ukuran kesungguhan dalam melakukan latihan yang betul pelaksanaannya.
Misalnya :
- Jumlah bebas dalam latihan kekuatan.
- Kecepatan dalam hari pada jarak yang telah ditentukan.
- Jarak dalam latihan lempar.
- Tinggi dalam latihan lompat dsb.
Apabila kita dapat menjalankan
secara penuh sesuai dengan kemampuan ini berarti kita menjalankan intensity 100%
(maksimal). Tingkat intensity dapat dibedakan :
100 % atas lebih
(110%) - super
maximal
100%
penuh
- maxsimal
80% s/d
99%
- sub maximal
60% s/d
79%
- medium
59% s/d ke
bawah
– law (rendah)
- Volume : jumlah beban yang dinyatakan dengan satuan jarak, waktu, berat, jumlah beban latihan.
- Duration : lamanya waktu latihan seluruhnya (penuh) setelah dikurangi dengan waktu yang dipergunakan untuk istirahat.
- Frequency : beberpa kali suatu latihan dilakukan setiap minggunya : dua kali, tiga kali atau enam kali. Cepat dan lambatnya suatu latihan dilakukan setiap set atau setiap elemen latihan juga merupakan frequency. Seringnya ulangan yang dilakukan setiap set atau elemen latihan disebut : density.
- Ritme : merupakan irama dari latihan, misalnya : berta dan ringannya suatu latihan atau tinggi rendahn ya latihan.
- E. Bentuk-bentuk Latihan Kondisi Fisik
Ada berbagai bentuk latihan kondisi
fisik antara lain :
- Fartlek
Fartlek adalah bentuk latihan yang dilakukan
dengan lari jarak jauh seperti halnya pada cross country. Bentuk latihan
in iberasal dari Swedia yang berarti “spee play” atau bermain-main
dengan kecepatan, waktu, latihan tidak dibatasi tetapi atlit bebas melakukan
latihan ini dengan berbagai variasi bentuk lari sesuai dengan medianya.
Sebaiknya untuk latihan fartlek ini dipilihnya latihan (medan) yang
mempunyai pemandangan indah sedikit rintan gn dengan lintasan yang berbeda-beda
: lumpur-keras-terjal-turun-pasir-rumput-salju atau lainnya.
Pemandangan yang indah akan
menyebabkan atlit lupa akan kelelahan sehingga dengan bebas melakukan
latihannya. Coch ataupun atlitnya sendiri dapat menentukan bentuk
larinya maupun lamanya latihan.
Kecepatan bentuk lari dapat diatur
dengan berbagai variasi, misalnya (costa holmen) :
- Mulai dengan lari lambat 5-10 menit.
- Kecpatan yang konstan dan cukup tinggi.
- Jalan cepat (istirahat aktif).
- Lari lambat-lambat diselingi lari yang makin lama makin cepat (win sprin).
- Lari lambat-lambat diselingi 3-4 langkah mendadak cepat.
- Naik bukit dengan kecepatan tinggi.
- Lari dengan tempo yang cepat (pace) selama 1 menit
Tujuan latihan sama dengan cross
country terutama untuk daya tahan atau stamina. Bentuk latihan in baik
sekali dilakukan pada periode persiapan atau bahkan pada periode latihan
- Internal Trainning
Pada khir0akhir ini sistem latihan
interfasi mulai digunakan untuk semua cabang olah raga : atletik, balap sepeda,
mendayung, dan macam-macam permainan.
Interval trainning merupakan bentuk
latihan yang diselingi dengan istirahat tertentu (intervasi). Bentuk
latihan in pada mulanya ditemukan oleh seorang dokter yang juga coach atletik
dari Jerman : dr. Woldemar Cersshler.
Interval trainning merupakan
penyempurnaan dari fartlek dengan memebrikan koreksi secara teliti dalam
: menentukan jarak, istirahat, banyaknya ulangan (repetation) dan waktu
latihan. Latihan interval juga menggunakan prinsip penambahan beban latihan.
Contoh :
- Jarak lari ditentukan: 1600 m (4 kali keliling lintasan lari.
- b. Ulangan (repetition) : 4 kali, berarti 4 X 400m.
- c. Waktu untuk menempuh jarak (400 m): 90 detik.
- d. Waktu istirahat (recovery interval): 120 detik.
Untuk lari pertama latihan boleh
digunakan ulangan 2-3 kali terlebih dahulu, kemudian untuk seterusnya 4 kali
ulangan. Atlit diharuskan menempuh jarak 400 m dengan waktu 90 detik, kemudian
jalan selama 120 detik, baru kemudian lari untuk putaran kedua, istirahat lagi
dan seterusnya sampai selesai 4 x 400 m lari. Demikianlah untuk
seterusnya latihan dilakukan akan tetapi waktu istirahat makin lama makin di
kurangi dari 120 detik menjadi 90 – 60 – 50 detikdan setrerusnya sampai tujuan
akhir tercapai yaitu lari 4 x 400 m tanpa istirahat = 1600 m.
Untuk memper berat latihan disamping
pengurangan waktu istirahat dapat pula dengan meningkatkan bentuk istirahat
dari jalan, jalan cepat atau lari-lari kecil. Cara meningkatkan beban dapat
pula dengan memperberat salah satu dari faktor – faktor di atas dikombinasikan,
misalnya:
- Jarknya yang ditambah.
- Ulangan yang diperbanyak.
- Waktu dipercepat.
- Aerobik
- a. Arti dan tujuan
Yang dimaksud dengan aerobik adalah
suatu sistem altihan yang mendorong kerja jantung, darah, dan paru-paru untuk
periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan
tubuh.
Perbaikan-perbaikan tersebut antara
lain :
1)
Bertambah kuatnya oto-otot pernapasan untuk memungkinkan aliran udara yang
cepat ke dalam dan keluar paru-paru.
2)
Bertambah kuatnya jantung untuk memompa lebih banyak darah dan oksigen pada
tiap denyutan.
3)
Menambah kuat oto-otot diseluruh tubuh.
Jadi, dengan aerobik, kita
akanmendapatkan suatu pengaruh yang menuju pada perbaikan-perbaikan ataupun
dapat melawan penyakit-penyakit teetentu diantaranya sakit jantung, sakit
paru-paru, dapat menambah kesegaran jasmani,merugah sikap tubuh menjadi lebih
tegap dan mental yang baik, menambah lebih waspada, percaya pada diri sendiri,
mempercantik wajah serta untuk melawan penyakit-penyakit yang lainnya. Jadi,
aerobik dapat berfungsi sebagai obat dan untuk mempetinggi daya tahan dari
seranganp-serangan penyakit.
- b. Program aerobik
Sebelumnya memulai program aerobik,
kita harus mengklasifikasikan diri dalam suatu kategori bagaimana keadaan
kondisi kita pada saat sekarang. Dengan bermacam-macam tes kita akan mengetahui
apakah tubuh kita ini dalam kondisi yang baik (segar) atau kondisi fisik
yangkurang baik. Sudah barang tentu bila kondisi kita ternyata baik, pasti kita
akan mempertahankan bahkan ditingkatkan dan bila ternyata kurang baik kita
beruaha untuk memperbaiki.
Dari macam-macam tes yang ada maka
tes 12 menit adalah salah satu jenis tes yang mudah dilaksanakan oleh semua
orang dan biayanya pun sangat murah. Tes 12 menit dilakukan dengan berlari-lari
di lapangan, di jalan atau tempat-tempat yang memuingkinkan untuk mengukur
jarak tempuhnya. Dalam lari in kita diperbolehkan untuk berjalan kaki bila kita
lelah/ capai. Hindarilah memaksa diri untuk mendapatkan suatu nilai dimana
dengan cara itu badan kita menjadi letih.
Bila waktu 12 menit telah habis maka
kita harus segera memberi tanda pada titik yang kita capai. Bila hal ini
dilakukan di jalan, kita dapat mengukur jarak yang ditempuh dengan speed
meter mobil atau sepeda motor atau melihat tanda yang telah ditentukan bila
hal ini dilakukan di lapangan.
Bila tes 12 menit ini masih dianggap
susah karena dilakukan secara beramai-ramai (massal) berhubungan dengan cara
mengukurnya, bentuk tes yang lebih praktis adalah dimana jaraknya yang
ditentukan (1,5 mil=2,4 km), kemudian orang yang dites disuruh menempuh jarak
tersebut dengan berlari dan berjalan. Waktu yang ditempuh dihitung dengan
arloji atau stopwatch, tingkat kesegarannya dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini.
Umur
Tahun
|
Kategori
Kesegaran
|
Hasil Tes 12 Menit (km)
|
Hasil Tes 2,4 Menit (km)
|
||
Di bawah 30
|
I. Sangat kurang
II.
Kurang
III.
Sedang
IV. Baik
V. Baik
sekali
|
||||
30-39
|
|||||
40-49
|
|||||
50 ke atas
|
Bila kita sudah mengetahui kategori
yang kita miliki, program latihan harus disesuaikan dengan kategori kita
masing-masing. Program latihan dapat dilakuakan dengan bermacam-macam bentuk
misalnya jalan kaki, lari di tempat, lari, bernang, bersepeda, basket ball, dan
lain-lain cabang olah raga. Akan tetapi, jenis latihan yang paling murah dan
dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat adalah lari.
Tes 12 menit juga menunjukkan kepada
kita dengan tepat berapa minggu waktu yang diperlukan serta berpa banyak
latihan olah raga yang harus dilakukan setiap minggu untuk dapat mencapai nilai
30 setiap minggu. Setelah kita mampu memperoleh nilai cukup ini, nilai 30
setiap minggu yang kita peroleh sudah cukup untuk memelihara kondisi tubuh yang
baik.
Latihan adalah suatu proses yang
sistrematis secara berulang-ulang, secara tetap dengan selalu memberikan
peningkatan beban.
Tujuan pokok dari latihan adalah
prestasi maksimal di samping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet.
Beban latihan atau disebut juga bahan latihan atau loading adalah
suatu bentuk-bentuk latihan jasmani dan rohani atlet guna mencapai prestasi
olah raga. Aerobik adalah suatu sistem altihan yang mendorong kerja jantung,
darah, dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan
perbaikan-perbaikan dan keadaan tubuh.sumber : lain-lain
Komentar
Posting Komentar